Doa Yang Dikabulkan

Problem Dalam Doa

Doa adalah bagian yang penting dalam hidup.  Ada doa kita yang dikabulkan, tetapi juga ada doa kita yang tidak dikabulkan.

Tetapi kalau kita hitung dari begitu banyak doa-doa kita berapa banyak doa kita yang dikabulkan? Mungkin di antara kita mengatakan delapan puluh persen doa saya tidak dikabulkan. Memang kenyataannya tidak semua doa-doa kita dikabulkan. Mengapa demikian? Padahal Tuhan Yesus berkata: “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya.” (Markus 11:24)

Perhatikan kata “Apa saja yang kamu minta dan doakan!” Timbul pertanyaan di antara kita kalau apa saja yang saya minta dan doakan… saya telah menerimanya! Berapa banyak yang saya minta dan berapa banyak yang dikabulkan? Kalau anda mengatakan tidak terlalu banyak yang dikabulkan; berarti ada dua implikasi dari kata Tuhan Yesus. Pertama apakah Tuhan Yesus menipu ataukah kedua kita yang salah berdoa?

Untuk menjawab pertanyaan diatas marilah kita duluan melihat apa arti doa menurut Firman Tuhan.                

Pertama – tama perhatikan apa yang dikatakan oleh Katekismus tentang arti doa. Mengapa doa perlu bagi orang Kristen? Jawaban dari Katekimus Heidelberg minggu ke 45 adalah sebagai berikut:

“Doa adalah bagian terutama dari hal mengucap syukur. Yang Allah tuntut dari kita mengucap syukur berarti berterima kasih kepada Tuhan. Lagi pula Allah ingin melimpahkan rahmat-Nya, serta Roh Kudus hanya kepada mereka yang dengan berkeluh kesah. Dengan tiada henti-hentinya rahmat serta Roh dari pada-Nya dan mengucap syukur atas-Nya.”

Dari jawaban ini kita melihat akan dua unsur; yaitu pertama menurut KH ‘doa adalah bagian utama dari mengucap syukur, dan kedua bahwa Allah ingin melimpahkan rahmat atau kasih-Nya. Memberikan Roh-Nya itu kepada mereka yang dengan berkeluh kesah, dengan terus-menerus susah payah dan tiada henti-hentinya memohon rahmat serta Roh dari-Nya.

Kepada siapa kita berdoa? KH berkata bahwa pertama, dengan segenap hati kita harus berseru hanya kepada Allah kita yang Maha Esa dan sejati. Arah doa kita bukan kepada allah yang tak dikenal, bukan kepada pohon kayu, tetapi kepada Allah yang Maha Esa yaitu Allah Tritunggal dan sejati yang telah menyatakan diri-Nya kepada kita di dalam Firman-Nya. Jadi tujuan doa kita kepada Allah Tritunggal yang telah menyatakan diri-Nya dalam Firman.

Kedua, kita harus insaf benar akan kekurangan dan kesengsaraan kita, supaya kita merendahkan diri dihadapan kemuliaan-Nya.

Dalam doa kita harus sadar siapa kita. Dengan demikian anda dapat berdoa dan meminta kepada AllahMu dengan cara yang benar maka anda akan mendapatkan.

Bagaimana berdoa dengan cara yang benar?

Marilah kita perhatikan tiga hal dalam doa atau permohanan kita kepada Tuhan; pertama dasar doa; kedua isi doa dan terakhir:  sikap kita dalam berdoa.

  • Apa Dasar doa?

Sebelum kita melihat dasar doa kita; kita duluan harus paham apa itu doa?

Pengertian Doa

Doa itu berarti kita berbicara dengan Tuhan. Katekismus mengatakan bahwa doa adalah bagian dari kita mengucap syukur.  Dengan kata lain – orang yang tidak berdoa adalah orang yang tidak bersyukur kepada Tuhan. Doa juga berarti bahwa kita berbicara dengan Tuhan. Doa berarti bahwa kita curhat dengan Tuhan. Tuangkan seluruh perasaan, kesulitan hidup kepada Tuhan. Doa berarti bahwa kita berbicara dengan Tuhan – ada dialog. Itu berbicara berarti kita menginginkan supaya ada respon.

Kita berdoa dan kita ingin adanya suatu jawaban atas doa kita. Pertanyaannya: apakah anda mendapat jawaban langsung dari Tuhan tatkala anda berdoa?

Mengapa Kita tidak dapat bicara secara langsung dengan Tuhan seperti Adam dan Hawa?

Ada orang Kristen yang dengan berani berkata bahwa dia telah mendengar suara Tuhan secara langsung. Orang tersebut mengklaim bahwa dia mempunyai kuasa dalam doa karena dia dapat berbicara langsung dengan Tuhan. Klaim tersebut telah membuat banyak orang Kristen tertipu dan merasa tidak percaya diri untuk berdoa kepada Tuhan secara langsung.

Apakah benar bahwa Tuhan berbicara secara langsung kepada orang tersebut? Apakah benar bahwa Tuhan berbisik secara langsung diteligannya?

Mari kita lihat apa kata Alkitab tentang ini?  Pertama-tama, bisakah kita berbicara dengan Tuhan? Siapa Tuhan itu dan siapa kita?

Tuhan ini adalah Allah Yang Maha Kudus. Firman Tuhan berkata bahwa: Malaikat-malaikat tak mampu melihat akan muka Tuhan karena Tuhan itu Kudus. (Yesaya 6:5).

Tuhan itu adalah Allah yang kudus sementara kita orang yang berdosa; bisakah yang berdosa berbicara dengan Tuhan Yang Maha Kudus. Tidak bisa! Karena kita dikandung dan dilahirkan dalam dosa. (Mazmur 139).

Situasi kita berbeda dengan Adam dan Hawa ketika mereka diciptkan. Ketika Adam dan Hawa diciptakan – mereka diciptakan dalam kesempurnaan – tanpa dosa. Dalam keadaan tanpa dosa (kekudusan)

Sejak itu Adam dan Hawa betul-betul dapat berbicara secara langsung dengan Tuhan. Adam dan Hawa betul-betul berdoa, Adam dan Hawa betul-betul berdialog dengan Tuhan. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa menurut gambar dan rupa-Nya.”

Artinya dalam kesempurnaan Adam dan Hawa harus memerintah akan seluruh ciptaan Tuhan. Itu berarti bahwa apa yang dikatakan oleh Adam dan Hawa harus dahulu Dia dengar dari Tuhan. Itu berarti bahwa setiap keputusan-keputusan Adam haruslah sesuai dengan perintah Tuhan.

Artinya setiap hari ada dialog; ada pembicaraan antara manusia pertama itu dengan Tuhan.

Bukan hanya berbicara tentang hal-hal yang Kudus, bukan hanya berbicara tentang pengorbanan, bukan hanya berbicara tentang gereja, tetapi setiap keputusan termaksud menanyakan akan binatang-binatang itu semua Adam tidak bisa melakukan itu tanpa doanya kepada Tuhan atau tanpa berbicara dengan Tuhan. Itu yang dilakukan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa.

Doa menjadi bagian yang sangat penting bagi Adam, karena dalam segala keputusan Adam harus berdialog dengan Tuhan.  Dan Adam mendapatkan apa yang dia minta.

Dan ini cocok apa yang Tuhan Yesus katakan dalam (Matius 7:7)

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu! Carilah, maka kamu akan mendapatkan! Ketuklah, maka pintu akan dibukakan!”

Itu dipraktekkan oleh Adam dan Hawa, Adam minta Dia dapat, Dia ketuk, Dia cari semua Dia dapat. Sama seperti apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus.

Doa Manusia terhambat setelah kejatuhan Adam

Tetapi situasi ini berubah, doa yang berarti berbicara langsung, minta mendapatkan, ketuk dibukakan, cari mendapatkan, berubah karena dosa.

Manusia jatuh ke dalam dosa karena komunikasi manusia dengan Tuhan itu terputus. Dan karena dosa maka Adam dan Hawa mulai ragu-ragu atau takut. Yang dulunya mereka bisa bicara minta dapat, ketuk dapat, cari dapat tetapi karena dosa maka Adam lari sembunyi.

Tuhan mengatakan Adam dimanakah engkau? Biasanya Adam mengatakan saya disini Tuhan, tetapi kali ini Adam sembunyi dan mulai ada rasa takut (Kejadian 3:9). Hubungan antara Tuhan terputus.

Mengapa? Karena dosa. Akibat dari dosa tersebut dirasakan oleh kita sekarang. Ketika terjadi perselisihan diantara kita – itu terjadi karena ada dosa.

Bahkan untuk masaalah yang paling kecil sekalipun – itu terjadi karena salah pengertian (miskomunikasi).

Saudara berbicara lewat handphone – sms/WA dll – percakapanmu bisa disalah mengerti oleh temanmu dan bisa terjadi problem – karena salah pengertian.

Mengapa? Karena dosa – sehingga kita tidak lagi mempunyai kasih yang sempurna – dosa – itu yang membuat kita tidak punya hubungan yang sempurna sesama kita apalagi dengan Tuhan.

Doa berarti berbicara kepada Tuhan. Perhatikan hubungan Tuhan dengan Adam dan Hawa sebelum dan sesudah mereka jatuh kedalam dosa. Berbeda sekali.

Kita adalah anak – anak Adam. Hidup setelah kejatuhan Adam. Maka komunikasi kita dengan Tuhanpun tidak lagi sesempurna Adam sebelum jatuh kedalam dosa.

Doa orang benar dikabulkan karena Kristus

Dan karena itu, kita bersyukur karena Tuhan memberikan kepada kita Yesus Kristus. Dia yang telah datang sebagai Anak domba, Dia telah mengorbankan diri supaya Dia meluruskan komunikasi kita. Kristus menjadi pengantara supaya ketika kita berbicara atau berdoa kepada Tuhan – doa – doa kita disempurnakan oleh Dia.

Dengan kata lain – doa – doa kita dikabulkan karena Kristus. Tanpa Kristus doamu – tidak akan didengar oleh Bapa disorga. Maka itu Tuhan Yesus mengatakan (Matius 7:7):

Mintalah, maka akan diberikan kepada-mu; carilah, maka kamu akan mendapatkan; ketoklah, maka semua akan ditambahkan kepadamu.”

Perhatikan kata kata kunci: Mintalah, carilah dan ketoklah. Itu semua bisa kita lakukan lewat Kristus. Problemnya kita semua mengetahui bahwa banyak doa-doa kita yang tidak dapat dikabulkan, mengapa? Apakah Allah tuli? Apakah Allah tidak mendengar akan doa-doa kita? Ataukah isi permohonan saya yang salah?

  • ISI DOA YANG BENAR

Dalam hidup sehari – hari – orang tua tidak menjawab apa saja permintaan anak- anak. Orang tua yang bijaksana akan mengabulkan permintaan anaknya berdasarkan pada kebutuhan.

Allah adalah Allah yang bijaksana – Dia tidak pernah berbuat kesalahan. Dia mendengar semua doa – doa kita; baik itu doa yang benar maupun tidak benar. Tetapi bukan berarti bahwa Dia mengabulkan seluruh doa kita.

Dia telah menciptakan kita dan Dia mengatakan ‘mintalah’ dan Dia akan mengabulkan. Ini bukan pernyataan kosong.

Problemnya sekarang ada pada kita yaitu apa yang kita minta? Apa isi doamu? Apa isi doa yang berkenan kepada Tuhan?

Markus 11:24

Jikalau doamu mau dikabulkan maka isi doamu harus sesuai dengan kehendak Tuhan.

Lihat apa kata Tuhan Yesus dalam Markus 11:24:

”Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

Jadi waktu kita berdoa kepada Tuhan kita sudah harus yakin bahwa doa kita ini akan dikabulkan. Caranya bagaimana? Perhatikan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dan mengapa Kristus mengatakan hal tersebut?

Tuhan Yesus berkata: “Apa saja yang kamu minta…Percayalah kamiu telah menerima.” Betul?  Apa arti frase “Apa saja yang  kamu minta”? apakah itu berarti bahwa semua isi permintaanmu dikabulkan Tuhan?

Tidak sama sekali. Anda minta untuk bunuh diri, apakah Tuhan kabulkan? Anda minta untuk berzinah dengan istri orang– apakah Tuhan mengabulkan doamu?

Jelas bahwa frasa “Apa saja yang kamu minta” tidak berarti bahwa segala sesuatu yang menurut keinginan dosa saya. Frasa ‘apa saja’ adalah segala sesuatu yang sesuai dengan perintah-perintah Tuhan. Tidak bisa kita minta apa saja berdasarkan apa keinginan hati saya yang penuh dengan dosa.

Beberapa hari yang lalu pertanyaan ini muncul, bolehkah saya berdoa seperti itu? Saya dendam dengan orang itu dan saya minta kalau bisa dia jatuh dari motor dan patah kakinya. Apakah Tuhan mengakabulkan doamu seperti itu?

Jadi apa yang dimaksud Tuhan Yesus dengan Firman ini?

Untuk mengerti akan perkataan ini anda harus melihat kepada konteks (peristiwa sebelum perkataan ini).

Perhatikan Markus 11:11 – dimana Markus menjelaskan tentang apa yang Tuhan Yesus buat:

Dikatakan dalam ayat 11:

“Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Ia meninjau semuanya, tetapi hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.”

Markus menggambarkan pertama tentang bagaimana Tuhan Yesus masuk keluar Yerusalem. Pada waktu itu Tuhan Yesus sudah memperhatikan apa yang dibuat oleh orang-orang Yahudi didalam Bait Allah.

Bait Allah adalah rumah Tuhan. Bait Allah adalah tempat dimana umat Tuhan datang dan berdoa kepada Tuhan. Bait Allah adalah tempat dimana jemaat Tuhan mengorbankan pengorbanan bagi Tuhan.

Herannya Bait Allah ini telah dirubah oleh jemaat Tuhan menjadi tempat jualan. Bait Allah atau Gereja itu tidak lagi dihargai sebagai rumah Tuhan, tidak lagi dipakai sebagai rumah Tuhan tetapi telah dirubah menjadi pasar.

Apa gambaran tentang iman-iman orang-orang Yahudi? Ini menunjukkan bobroknya iman jemaat Tuhan pada saat itu. Mereka tidak menghargai lagi Bait Allah yang adalah rumah doa. Mereka tidak menghargai Bait Allah sebagai tempat pertemuan Tuhan dengan umatNya. Bait Allah tidak dilihat lagi sebagai tempat Tuhan berkomunikasi dengan umatNya.

Bayangkan kalau gedung gerejamu dibuat menjadi pasar. Apa gambaran iman pemimpin gerejamu dan engkau sendiri? Dan inilah yang menjadi konteks dari perkataan Tuhan Yesus di dalam Ayat 12.

Dan kemudian Kristus keluar lagi ke Yerusalem, dari Yerusalem besok masuk lagi Dia dalam Ayat 13. Ketika Dia masuk lagi lalu dikatakan dalam Ayat 13 dan Tuhan Yesus lapar. Ada maksud tertentu Markus menuliskan ini.

Perhatikan Markus 11:12-13, dikatakan:

 Keesokkan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi pada waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja.”

Konteks: Yesus merasa lapar dan dari jauh Ia melihat bahwa ada pohon ara. Pohon ara adalah pohon yang menghasilkan buah tetapi saat Kristus melihat pohon tersebut tidak ada buahnya (ayat 13).

Maka Tuhan Yesus mengutuk akan pohon ara, kataNya:

“Jangan lagi seorang pun makan buahmu dan selama-lamanya!” (ayat 14).

Anda bertanya: Mengapa Tuhan Yesus mengutuk pohon ara? Pohon ara yang berbuah adalah simbol kesuksesan. Kutukan Kristus terhadap pohon ara (yang tak berbuah itu) ada hubungannya dengan kehidupan rohani orang yang Yahudi (yang tidak berbuah) karena telah menjadikan Bait Allah menjadi pasar.

Kristus ingin agar adanya pertobatan dalam diri orang orang Yahudi.

Kalau mereka tidak bertobat, maka mereka akan sama seperti pohon ara ini dikutuk! Jadi, kutukkan Tuhan Yesus  kepada pohon ara itu bukan sekedar mengutuk, karena tidak ada buah. Tetapi Tuhan Yesus menggunakan pohon itu sebagai gambaran akan kehidupan manusia yang tidak mau bertobat. Melihat bahwa orang Yahudi yang adalah Anak-anak Tuhan harusnya mereka berbuah. Iman mereka harus bertumbuh dan menghasilkan buah (Yohanes 15); tetapi yang terjadi ialah mereka merubah Bait Allah itu menjadi pasar.

Itu menunjukkan bahwa tidak ada buah-buah Iman! Karena itu Kristus mengajarkan kepada murid – muridNya bahwa harus ada pertobatan. Jikalau tidak ada pertobatan maka merekapun akan dikutuk seperti pohon ara itu.

Dan ketika Kristus kembali ke Yerusalem dan mereka mengamati adanya perubahan dalam pohon ara tersebut. Markus menggambarkan bahwa pada waktu pagi Yesus dan murid – muridNya kembali ke tempat yang sama:

“mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang terjadi, lalu Ia berkata kepada Yesus: “Rabi, lihatlah, pohon ara itu yang Kaukutuk itu sudah kering.”  (ayat 20 -21)

Petrus merasa heran, mengapa bisa pohon ara itu menjadi kering?  Tuhan Yesus mengutuk dan pohon itu menjadi kering. Bagaimana bisa?

Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!”

Ini menjadi pengajaran kepada murid – murid Tuhan Yesus untuk percaya kepada Tuhan. Lebih dalam Tuhan Yesus mengatakan bahwa doa – doamu pasti dikabulkan  asalkan itu sesuai dengan kehendak Tuhan dan dilandasi dengan kepercayaan kepada Tuhan. Karena itu Kristus berkata:

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mengatakan kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Apa saja yang kamu minta dari padaku maka kamu akan diberikan kepada kamu.”  (ayat 23-24)

Apa Maksud Tuhan? Dia ingin menekankan bahwa doa mereka dapat dijawab oleh Tuhan. Apa saja yang kamu minta – asalkan sesuai dengan Firman Tuhan pasti dikabulkan.

 Problem?

Apa yang perlu dilakukan oleh murid-murid? Murid-murid melihat Tuhan Yesus bisa melakukan itu, tetapi mereka juga mengetahui bahwa mereka tidak bisa melakukan seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Mengapa? Karena dosa. Tuhan Yesus bisa melakukan itu karena Dia adalah Tuhan, Adam yang terakhir.

Dengan demikian kita dapat mengerti apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam ayat 24:

Karena itu Aku berkata kepadamu: “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan terjadi baginya.”

Apa saja yang kamu minta, yang penting permintaan itu sesuai dengan janji perjanjian Tuhan – pasti dikabulkan.

Kuncinya anda harus tetap percaya kepada Tuhan. Petrus harus tetap percaya kepada Tuhan.

Itu sebabnya Katekismus minggu ke-45 pertanyaan ke 17 mengatakan bahwa isi doa kita haruslah ‘segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan untuk kita berdoa’.

Jadi doa-doa kita pasti dikabulkan, tetapi bukan segala sesuatu menurut kehendak kita. Maka itu Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tetap meminta berdasarkan kehendak Tuhan : “Jadilah kehendak-Mu.”

Sikap kita?

Jikalau Tuhan Yesus mengatakan apa yang saja yang kamu minta dikabulkan? Dan karena itu –  kita harus minta sesuai dengan perintah Tuhan – bukan segala sesuatu menurut keinginan kita. Sekarang pertanyaannya, apa sikap kita terhadap jawaban Tuhan? Untuk menjawab pertanyaan ini anda harus dulu menyadari siapa anda? Siapa kita?

Perhatikan lagi ayat 24

“Karena itu Aku berkata kepadamu: “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan terjadi baginya…”

Ayat 24 tidak menunjukkan kepada semua manusia, tetapi ini menunjukkan kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Siapa yang boleh minta? Hanya kita atau orang-orang Kristen yang percaya kepada Tuhan mendapatkan janji itu.

Karena itu Tuhan Yesus berkata: “KepadaMu,…Kamu…” siapa itu kamu? Kamu disini ditujukan kepada murid – murid Tuhan  – bukan semua manusia. Mengapa? Seperti yang dikatakan bahwa karena dosa itu, sehingga tidak semua manusia dapat berbicara dengan Tuhan hanya Anak-anak Kristus. Karena Kristus sehingga doa orang-orang Kristen bisa dikabulkan. Jadi, doamu pasti bisa dikabulkan sesuai dengan janji Tuhan karena Kristus.

Doamu Pasti dikabulkan

Karena itu anda pun dapat berdoa untuk segala sesuatu asalkan menurut perintah Tuhan. Termasuk berdoa untuk kekasihmu yang sakit – pasti bisa disembuhkan. Tidak perlu ke orang lain – anda sendiri dapat langsung berdoa kepada Tuhanmu dan doamu dikabulkan.

Yakin itu? Mari belajar dari Elia – seorang yang anak Tuhan yang juga berdosa seperti kita. Yakobus berkata:

“Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan Ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya jangan turun hujan, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.” (Yakobus 5:17)

Anda ingat cerita bagaimana Elia berdoa hujan tidak turun di Israel dan memang itu terjadi? Tetapi Firman Tuhan mengatakan bahwa Elia ini tidak lebih hebat dari padamu. Karena itu Yakobus mengatakan Elia adalah manusia biasa sama seperti engkau. Artinya, kalau Ia bisa berdoa hujan tidak turun, engkau juga bisa berdoa seperti itu.

Tetapi mengapa Ia berdoa hujan tidak turun? Karena orang Israel itu adalah orang penuh dosa. Dan Tuhan telah mengatakan bahwa kutukan akan datang kepada orang-orang yang melawan akan Firman Tuhan! Maka memang doa-doamu jikalau doa itu sesuai dengan Firman Tuhan pasti dikabulkan!

Bagaimana kita tahu bahwa doa kita sesuai dengan Firman Tuhan? Elia melihat betapa orang-orang Israel menyembah kepada Ba’al, membunuh akan begitu banyak Nabi-nabi Tuhan. Maka doa Elia ini dikabulkan bukan karena Elia, tetapi karena Elia berdoa sesuai dengan janji-janji Tuhan.

Begitupun juga dengan doa – doa kita. Jikalau anda berdoa “Tuhan tolong supaya kekasih saya itu bertobat;  Tuhan tolong, supaya Engkau mengajarkan kekasih saya itu supaya berubah.” Itu adalah doa yang sesuai dengan janji Tuhan.

Tetapi banyak di antara kita bukan berdoa supaya kita bertobat, tetapi kita berdoa supaya kita mendapatkan sesuatu. Tuhan tolong supaya saya bisa mendapatkan sepatu, supaya mendapatkan baju baru, celana baru dan motor. Kita semua mengatakan tentang saya tetapi tidak mau mengatakan tentang Tuhan.

Doamu harus berisikan janji Tuhan atau perintah Tuhan menginjili orang. Perintah Tuhan supaya orang bertobat, perintah Tuhan supaya anak Tuhan bertobat. Ini yang harus kita doakan, maka semuanya akan ditambahkan!

Carilah dahulu Kerajaan Allah, maka semuanya baju baru, sepatu baru, dan motor itu akan ditambahkan!

Karena itu berdoalah supaya saudaramu itu bertobat. Berdoalah supaya orang yang sakit mengenal Tuhan dan disembuhkan oleh Tuhan.

Tetapi kita juga harus berdoa meminta supaya kita dapat menerima apapun keputusan Tuhan untuk hidup kita.

Jikalau anda berdoa agar Bapak A sembuh dari sakit; anda juga juga jangan lupa bahwa kita semua akan mati.

Karena itu berdoa agar keluarga dikuatkan apapun jawaban Tuhan atas doa kita.

Berdoa dengan sungguh-sungguh agar ada kesembuhan – tetapi anda jangan juga menempatkan diri sebagai Tuhan.

Kalau Tuhan sudah mengatakan bahwa kekasimu akan mati dengan cara seperti ini maka anda harus terima! Karena itu berdoalah dengan sungguh – sungguh agar kekasihmu sembuh dari penyakit yang diderita; agar Tuhan memberkati obat, makanan dan minuman serta dokter yang yang menolong. Yakinlah bahwa doa – doamu itu didengar oleh Tuhanmu. Dan Tuhan yang Mahakuasa pasti akan menjawab doamu dengan jalanNya sendiri.

Pada saat yang sama – ingatlah bahwa kesembuhan dari penyakit bukanlah mujizat yang besar dalam hidup. Mujizat yang besar adalah tatkala Tuhan membangkitkan orang mati; yaitu kematian rohani. Saya ulangi: Mujizat terbesar adalah ketika Tuhan menghidupkan orang yang mati secara rohani – tatkala Tuhan menobatkan orang yang jahat. Karena itu berdoalah agar orang yang sakit – tetap bergantung kepada Tuhan – berdoalah agar orang yang sakit tidak mengutuk Tuhan – Berdoalah agar orang yang sakit bertekun dalam iman kepada Tuhan.

Doa yang benar tidak datang secara otomatis

Berdoa adalah hal yang paling berat! Jangan kita anggap remeh.

Karena itu anda harus belajar untuk berdoa. Jangan berpikir bahwa anda dapat berdoa secara benar tanpa belajar. Anda tidak akan bisa berdoa dengan benar jikalau anda tidak pernah belajar untuk berdoa.

Dengan membaca Alkitab – anda diajar untuk berdoa – dan Roh Tuhan akan menuntun anda untuk berdoa. Karena itu – Bapak – Bapak harus belajar untuk berdoa dirumah – dihadapan istri dan anak – anak. Dengan demikian anak – anakmu akan juga belajar dari cara anda berdoa.

Berbicara kepada Tuhan yang Mahakudus itu adalah hal yang berat. Mengapa? Karena ketika anda berdoa anda mengerti bahwa doa ini saya tujukan kepada Tuhan. Anda memahami bahwa saya harus mengenal siapa Tuhan? Berarti kalau anda berdoa anda juga harus betul-betul terdorong untuk membaca Firman Tuhan. Anda berdoa setiap hari, tetapi tidak pernah membaca Alkitab bagaimana anda tahu bahwa doamu adalah doa yang benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan?

Komunikasi itu penting – bahkan dengan ayahmu – anda harus mengenal dia dengan baik. Supaya kalau berbicara dengan dia anda tahu apa yang dia mau. Itulah cara berkomunikasi dengan bapamu dibumi – apalagi anda berbicara dengan Bapamu yang disorga – haruslah anda mengenal Dia dengan baik. Dan pengenalan akan Dia hanya lewat membaca Alkitab.

Ingatlah bahwa Tuhan itu Mahakudus, engkau debu tanah yang penuh dosa engkau harus kenal bapakmu dan Tuhanmu. Supaya engkau mengerti akan situasi dimana engkau harus berdoa. Ingin mengenal bapakmu dan Tuhanmu? Dengan membaca Alkitab kita mengerti dengan baik siapa Tuhan. Dan dengan membaca kita mengerti dengan baik siapa Bapamu di Sorga, maka engkau mengerti apa yang Tuhan Yesus katakan. Bahwa bapakmu yang penuh dengan dosa itu, engkau minta roti Dia tidak akan berikan ular. Apalagi Bapamu di Sorga, Dia tahu akan apa yang engkau butuhkan. Minta apa saja yang sesuai dengan Firman Tuhan, Pasti doamu dikabulkan!